Sistem operasi open source merupakan salah satu dari dua pembagian sistem operasi komputer berdasarkan cara mendistribusikannya. Berdasarkan cara mendistribusikannya, sistem operasi komputer dibagi menjadi dua, yaitu sistem operasi close source dan sistem operasi open source. Sistem operasi close source adala sistem operasi berbayar. Untuk menggunakan siste operasi ini, pengguna komputer harus membeli lisensinya terlebih dahulu.
sistem operasi gratis
Jenis sistem operasi yang kedua adalah sistem operasi open source. Open source berasal dari gabungan dua kata, yaitu open yang artinya terbuka, dan source yang artinya kode atau sumber. Jadi, sistem operasi open source adalah software yang kode programnya dapat dibuka, dilihat, dan dikembangkan siapa saja. Software ini dapat diperoleh secara gratis. Kode program sistem operasi open source disediakan oleh pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah, dikembangkan lebih lanjut, dan disebarluaskan.
Salah satu contoh sistem operasi open source gratis adalah Linux. Linux sendiri banyak turunnya, yang dikenal dengan nama Distro Linux, antara lain Debian, Red Hat (Fedora), Suse, Slackware, Backtrack, dan Ubuntu. Sebagai sistem operasi gratis, Linux memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan Linux, antara lain sebagai berikut.
    1. Dapat digunakan  secara gratis oleh siapa saja.
    2. Dapat memodifikasi oleh siapa saja untuk distronya sendiri.
    3. Efek visualnya menarik.
    4. Tidak membutuhkan hardware yang terlalu besar, baik kapasitasnya maupun biayanya untuk menggunakan software ini.
    5. Stabil, baik digunakan sebagai server maupun client
    6. Shared Libraries-nya tidak merusak sistem lain ketika diinstall versi yang berbeda. Jadi, sistem dapat berjalan seperti biasanya.
    7. Tidak akan terserang virus apa pun.
Di balik kelebihannya, Linux juga memiliki kelemahan, antara lain sebagai berikut.
    1. Mereka yang belum pernah menggunakannya harus belajar terlebih dahulu untuk dapat menggunakan sistem operasi komputer ini.
    2. Bagi yang biasanya menggunakan MicrosoftWindows, akan sulit untuk beradaptasi.
    3. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu kurang begitu baik.
    4. Proses instalasi tidak semudah di Windows.
Pembuat sistem operasi open source gratis memang memberi kebebasan kepada siapa saja untuk menggunakan dan mengembangkannya. Akan tetapi, jika kita melakukan pengembangan atau modifikasi, kita seharusnya berpegang pada kode etik untuk menyebutkan sumbernya. Jangan sampai pengembangan software tersebut kita akui sebagai karya kita sendiri.